Sabtu, 26 Oktober 2013

anak pedalaman -bag1-

Sahabat. Perkenalkan. Aku anak pedalaman.
Sejak lahir aku sudah di hutan.
Entah bagaimana ibuku dapat bertahan kala itu.
Jika kata orang ada tempat melahirkan yang lebih layak.
Ibuku memilih hutan.
Dengan segala resiko ibuku tegar.
Dengan dibantu bibi ia berusaha keras mengeluarkanku.
Dari tempat gelap ke gelap pula.
Hutan.
Katanya ayahku pingsan beberapa kali ketika menemani persalinan ibuku.
Tak pernah terbayang olehku.
Muka sangar. Tubuh tegap. Kulit hitam pekat.
Bekas luka sekujur tubuh. Bisa takhluk dengan perjuangan istrinya.
Ayahku seorang pemburu yang baik.
Mulai dari ikan hingga binatang buas.
Buruan itu untuk sekali makan.
Hari selanjutnya kami akan kembali berlarian dihutan.
Dari daging hingga tubumbuhan kami cari.
Untuk makan hari ini.
Makanan kesukaanku daging biawak dan daun rambatan.
Tentu saja jika ibuku yang memasak semua bahan menjadi sedap.
kami tinggal dengan kerabat di hutan.
Mungkin kalian menyebutnya suku.
Jumlah kami tidak lebih dari 50 orang.
Sehingga hutan sangat luas untuk kami.
Jumlah anak-anak 9 orang termasuk saya.
Laki tiga lawannya enam.
Permainan kami tidak lepas dari alam.
Jika salah kami bisa celaka seketika.
Para laki sering baku hantam.
Wanita diam kadang ikut menendang.
Namun dalam waktu singkat kami berbaikan.
Jika ada yang luka atau sakit kami tak pernah khawatir.
Salahsatu dari kami pasti membawa yang sakit  kegubuk “peram”.
Jika sudah digubuk peram yang sakit hanya tinggal diam.
Semua kerabat akan saling membantu mencari obat di hutan.
Selain pandai memasak ibuku pandai menumbuk obat.
Semua kerabat suka dengan obat.
Obat tumbukan ibuku.
Cepat khasiat lalu sehat.
Pakaian kami seadanya.
Bahkan telanjang.
Satu baju dapat dipakai beberapa bulan.
Terkadang bergantian dengan yang lain.
Bajuku bergambar orang dengan kumis sedikit sambil menunjuk kelangit.
Lalu ada tulisan “hiler”.
Entah siapa dia, tapi katanya orang hebat.
Berarti ia dapat membunuh beruang besar untuk makan seluruh kerabat.
Ya begitulah orang hebat di hutan kami.
Kami memiliki beberapa kain.
Dari oarang asing.
Waktu itu ada gerombolan orang yang meliput kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar