Selasa, 15 Februari 2011

Merdeka




Suatu kata yang mereka teriakan
Kata yang mendebarkan
Kata yang menghimpit dada
Kata yang terdengar menyiksa telinga

          Apa itu merdeka?
          Rupanya?
          Baunya?
          Dan rasanya?

Mati untuk merdeka
Tersiksa untuk merdeka
Berkorban untuk kemerdekaan
Saling membunuh saling merdeka

          Merdeka adalah ketiadaan
          Merdeka adalah kebohongan

Bagi mereka merdeka adalah kawan
Mungkin anaknya
Atau ibu mereka?
Dan merdeka adalah diri mereka

Kau merdeka?
Berbahagialah
Sampai akhir tinta ini
Kami belum merdeka

Tjumy

Kamis, 10 Februari 2011

LEPASLAH


Terlepaslah sepatu yang telah lama berkelana
Kulitnya coklat pekat menandakan perihnya perjalanan
Talinya kuat oleh kebersama’an
Tapaknya hilang tak menyisakan jejak

Tanggalkan jaket lusuh penuh haru
Tiap helai menahan derita
Panas, dingin, tetap melekat pada tubuh rapuh
Hujan badai tetap gagah melindungi kulit kusut
Bau keringat pengelana bereda disana

        Celana tempur penuh lumpur
        Lumpur kehidupan yang memberi warna
        Warna tak berwarna memiliki makna
        Sobekan pejuang awal kemenangan

Penutup kepala tetap di singgasana
Menutupi otak yang sedang beku
Kepala dan dia menyatu

        Akanku pejamkan mata
        Tidak lama, hanya beberapa waktu

Ma’afkan daku cinta
Kelopak mata enggan membuka
Daku hanya berbaring kaku
Berselimutkan kabut di puncak entah apa namanya

Tjumy